Senin, 26 November 2012

Pengaruh situasi konsumen


Pengaruh Situasi Konsumen

Dalam melakukan proses pembelian, seringkali seseorang dipengaruhi beberapa faktor yang baik itu mendukung maupun tidak untuk memperoleh suatu barang yang diinginkan. Dalam bahasan kali ini, saya akan membahas beberapa faktor yang mempengaruhi konsumen dalam membeli suatu barang.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi proses pembelian seorang konsumen dan salah satunya adalah komunikasi.
Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan yang merupakan gagasan atau informasi pengirim melalui suatu media kepada pihak penerima agar mampu memahami maksud pengirim. Tiga unsur pokok dalam komunikasi adalah pelaku komunikasi, material komunikasi dan proses komunikasi itu sendiri. Yang termasuk dalam pelaku komunikasi adalah pengirim(sender) dan penerima(receiver). Yang termasuk dalam material komunikasi adalah gagasan, pesan, media, response, feedback dan noise. Sedangkan yang termasuk dalam proses komunikasi adalah encoding dan decoding. Tujuan dari komunikasi terlebih dalam proses pemasaran adalah:
Y Menyebarkan informasi mosalnya tentang produk, harga, distribusi dll.
Y Mempengaruhi untuk melakukan pembelian atau menarik konsumen pesaing untuk beralih merk
Y Mengingatkan audien untuk melakukan pembelian ulang.
Adapun tahap-tahap dalam proses pembelian adalah:
ü Menyadari (Awareness) produk yang ditawarkan
ü Menyukai (interest) dan berusaha mengetahui lebih lanjut
ü Mencoba (trial) untuk membandingkan dengan harapannya
ü Mengambil tindakan (act) membeli atau tidak membeli
ü Tindak lanjut (follow up) membeli kembali atau pindah merk
Adapun media komunikasi yang sering digunakan pihak pemasaran ada 2 yaitu:
ü Media Personal yang dapat dipilih dari tenaga penganjur (misalnya konsultan), tenaga ahli profesi, atau dari masyarakat umum.
ü Media non-personal dapat berupa media massa (radio, TV, Koran), kondisi lingkungan(ruangan, gedung) ataupun peristiwa tertentu(hari-hari besar atau spesial).
Promosi adalah bagian dari strategi pemasaran sebagai cara untuk berkomunikasi dengan pasar dengan menggunakan komposisi bairan promosi (promotional mix), yaitu periklanan(advertising) yang dapat bersifat menjangkau masyarakat luas(massal), tidak menggunakan pribadi secara langsung berhadapan dengan audien(impersonal), dan dapat menyampaikan gagasan secara meyakinkan dan menimbulkan efek yang dramatif, promosi penjualan, relasi produk, penjualan personal dan identitas produk. Dari kegiatan promosi inilah yang dapat menarik minat seseorang untuk membeli suatu barang.
Selain itu juga, berbagai macam situasi juga bisa mempengaruhi sesorang dalam melakukan proses pembelian. Situasi juga dapat mempengaruhi dasar dari perilaku konsumen. Banyak situasi-situasi tertentu yang membuat perilaku konsumen seseorang berubah. Contohnya dalam situasi cuaca hujan, maka kecenderung seseorang dalam membeli payung dan jas hujan. Dalam situasi cuaca panas, maka banyak orang yang membeli kipas angin maupun AC sebegai penyejuk ruangan. Jika dilihat dari sudut pandang yang luas, maka situasi ini akan mempengaruhi banyak orang. Contohnya dalam situasi krisis ekonomi seperti saat ini, masyarakat akan membeli produk-produk yang dinilai hemat dalam hal biaya maupun perawatan. Dan dari segi kelestarian alam, isu tentang global warming membuat masyarakat terpengaruh untuk menggunakan produk barang maupun jasa yang ramah lingkungan. Salah satu contohnya adalah saat ini para produsen motor berlomba-lomba membuat motor yang ramah lingkungan, irit, serta dengan harga yang lebih murah. Dan tentu saat ini hal tersebutlah yang banyak dicari oleh masyarakat.
Selain itu juga, situasi tidak terduga dapat menjadi pemicu seseorang untuk membeli suatu barang. Misalnya mahasiswi yang akan mengikuti ujian dan lupa membawa bolpoin dan pensil, maka secara otomatis dia akan membeli dulu bolpoin dan pensil sebelum mengikuti ujian tersebut.

Kamis, 01 November 2012

EVALUASI ALTERNATIF SEBELUM PEMBELIAN

EVALUASI ALTERNATIF SEBELUM PEMBELIAN


Proses Pengambilan Keputusan PadaKonsumen
A.Setelah konsumen menerima pengaruh dalam kehidupannya maka mereka sampai pada keputusan membeli atau menolak produk. Pemasar dianggap berhasil kalau pengaruh-pengaruh yang diberikannya menghasilkan pembelian dan atau dikonsumsi oleh konsumen. Keputusan konsumen, tingkatan-tingkatan dalam pengambilan keputusan, serta pengambilan keputusan dari sudut pandang yang berbeda bukan hanya untuk menyangkut keputusan untuk membeli, melainkan untuk disimpan dan dimiliki oleh konsumen.
B.Konsep Keputusan
Keputusan adalah suatu pemilihan tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Bila seseorang dihadapkan pada dua pilihan, yaitu membeli dan tidak membeli tapi memilih membeli, maka dia ada dalam posisi membuat keputusan. Semua orang mengambil keputusan setiap hari dalam hidupnya tanpa disadari. Dalam proses pengambilan keputusan, konsumen harus melakukan pemecahan masalah dalam kebutuhan yang dirasakan dan keinginannya untuk memenuhi kebutuhan dengan konsumsi produk atau jasa yang sesuai. Tiga tingkatan dalam pemecahan ini;
Pemecahan masalah yang mensyaratkan respons yang rutin.
Keputusan yang diambil tidak disertai dengan usaha yang cukup untuk mencari informasi dan menentukan alternatif. Kebiasaan berjalan secara otomatis, prilaku seseorang merupakan respon terhadap rutinitas karena dilakukan berulang-ulang seringkali tanpa disadari.
Pemecahan masalah dengan proses yang tidak berbelit-belit (terbatas).
Pemecahan masalah ini menyebabkan seseorang tidak peduli dengan ada tidaknya informasi dengan menggunakan criteria yang kurang lebih sudah terbentuk, untuk mengevaluasi kategori produk dan mereknya. Tidak mengevaluasi setiap atribut dan fitur produk dalam memilih mana yang sesuai dengan kebutuhannya.
Pemecahan masalah yang dilakukan dengan upaya yang lebih berhati-hati dan penuh pertimbangan (pemecahan masalah yang intensif).
Di tingkat ini konsumen memerlukan informasi yang relative lengkap untuk membentuk criteria evaluasi dari kriteria yang baku .
Prosesnya lebih rumit dan panjang mengikuti proses tradisional. Mulai dari sadar akan kebutuhan, motivasi untuk memenuhi kebutuhan, mencari informasi, mengembangkan alternative, memilih satu dari berbagai alternatif dan memutuskan untuk membeli. Terutama menyangkut produk yang gampang terlihat oang lain dan sangat mempengaruhi citra diri sosial seseorang (significant others; orang lain yang signifikan bagi kehidupan seseorang, terutama citra dirinya).

Aspek-aspek pemilihan keputusan
Produk yang murah - Produk yang lebih mahal
Pembelian yang sering - Pembelian yan jarang
Keterlibatan rendah - Keterlibatan tinggi
Kelas produk dan merek kurang terkenal- Kelas produk dan merek terkenal
Pembelian dengan pertimbangan dan - Pembelian dengan pertimbangan
pencarian yang kurang matang. dan pencarian intensif

C. Analiis Pengambilan Keputusan oleh Konsumen
Ada empat sudut pandang dalam menganalisis pengambilan keputusan konsumen
-Sudut Pandang Ekonomis
Konsumen sebagai orang yang membuat keputusan secara rasional, yang mengetahui semua alternative produk yang tersedia dan harus mampu membuat peringkat dari setiap alternative yang ditentukan dipertimbangkan dari kegunaan dan kerugiannya serta harus dapat mengidentifikasikan satu alternative yang terbaik, disebut economic man. Tidak reatistis karena;
i.Manusia memiliki keterbatasan kemampuan, kebiasaan dan gerak.
Contoh; orang yang tidak terampil berkomunikasi akan malas bertanya.
ii. Manusia dibatasi oleh nilai-nilai dan tujuan.
Contoh; seorang perempuan yang ingin menghangatkan badan tidak harus pergi ke kota untuk membeli ronde, cukup dengan membuat kopi panas untuk memenuhi tujuannya.
iii. Manusia dibatasi oleh pengetahuan yang mereka miliki.
Tidak semua informasi mengenai produk bisa mereka pahami, kriteria evaluasi yang ingin mereka bentuk pun tidak akan setepat economic man. Konsumen tidak membuat keputusan yang rasional, tetapi keputusan yang memuaskan adalah keputusan yang cukup baik.Sudut Pandang Pasif
Sudut pandang ini berlawanan dengan sudut pandang ekonomis, konsumen pada dasarnya pasrah pada kepentingan sendiri dan menerima secara pasif usaha-usaha promosi dari para pemasar. Konsumen dianggap sebagai pembeli yang impulsive dan irasional.
Kelemahannya adalah pandangan ini tidak mempertimbangkan kenyataan bahwa konsumen memainkan peranan penting dalam setiap pembelian yang dilakukan, baik dalam mencari informasi tentang berbagai alternative produk, maupun dalam menyeleksi produk yang dianggap akan memberikan kepuasan.
-Sudut Pandang Kognitif
Konsumen sebagai cognitive man atau sebagai problem solver. Kosumen merupakan pengolah informasi yang selalu mencari dan mengevaluasi informasi tentang produk dan gerai. Pengolah informasi selalu berujung pada pembentukan pilihan, terjadi inisiatif untuk membeli atau menolak produk. Cognitive man berdiri di antara economic man dan passive man, seringkali cognitive man punya pola respon terhadap informasi yang berlebihan dan seringkali mengambil jalan pintas, untuk memenuhi pengambilan keputusannya (heuristic) pada keputusan yang memuaskan.
-Sudut Pandang Emosianal
Menekankan emosi sebagai pendorong utama, sehingga konsumen membeli suatu produk. Favoritisme buktinya seseorang berusaha mendapatkan produk favoritnya, apapun yang terjadi. Benda-benda yang menimbulkan kenangan juga dibeli berdasarkan emosi.
anggapan emotional man itu tidak rasional adalah tidak benar. Mendapatkan produk yang membuat perasaannya lebih baik merupakan keputusan yang rasional.

D.Model Sederhana untuk menggambarkan pengambilan keputusan konsumen.
Pengaruh Eksternal
Usaha-usaha pemasaran pemasaran
Lingkungan social budaya: keluarga, sumber informal, sumber non komersial, kelas social, budaya dan sub budaya

Pengambilan Keputusan Pada Konsumen
Sadar akan kebutuhan
Mencari sebelum membeli
Mengevaluasi alternatif

-Area psikologis
a. Motivasi
b. Persepsi
c. Pembelajaran
d. Kepribadian
e. Sikap

-Perilaku Setelah Keputusan
Pembelian
a. Percobaan
b. Pembelian ulang

Evaluasi Setelah Pembelian



- Input
Komponen input merupakan pengaruh eksternal sebagai sumber informasi tentang produk tertentu yang mempengaruhi nilai yang berhubungan dengan produk, sikap dan perilaku konsumen.
> Input Pemasaran, aktivitas pemasaran yang merupakan usaha langsung untuk menjangkau, menginformasikan, dan membujuk konsumen agar membeli dan menggunakan produk tertentu. Usaha melalui 4P, yaitu Product, Price, Place, Promotion.
> Pengaruh Sosial Budaya, membujuk konsumen karena adanya lingkungan sosial budaya seperti keluarga, sumber informal, sumber non komersial, kelas sosial, budaya dan sub budaya.
- Proses
Merupakan tahap yang memfokuskan pada cara konsumen mengambil keputusan. Berbagai faktor psikologis yang melekat pada setiap individu, mempengaruhi input dari luar pada tahap input mempengaruhi pengenalan konsumen terhadap kebutuhan, pencarian informasi sebelum pembelian, dan evaluasi terhadap berbagai alternative.
> Sadar akan kebutuhan, konsumen menyadari akan adanya kebutuhan ketika menghadapi suatu masalah.
> Pencarian pra beli, konsumen berada pada tingkatan ini jika ia memerlukan informasi yang akan digunakan sebagai dasar menentukan pilihan produk.
> Evaluasi terhadap alternative, konsumen cenderung menggunakan dua tipe informasi, yaitu
>>Mengetahui merek yang konsumen rencanakan untuk digunakan dalam memilih.
>>Kriteria yang akan digunakan untuk mengevaluasi tiap-tiap merek.
- Output
Dua macam kegiatan pasca keputusan yang saling berhubungan, yaitu :
- Perilaku beli
- Evaluasi pasca beli
>>>Jenis-jenis situasi dalam proses pengambilan keputusan konsumen :
>Situasi Komunikasi : situasi pada waktu konsumen menerima informasi, mempengaruhi perilaku konsumen. Bila konsumen sedang membutuhkan produk, maka dia akan berada dalam situasi yang kondusif untuk menerima informasi itu dan membentuk persepsi yang penting tentang produk. Apabila seseorang baru saja mengetahui bahwa dia gagal dalam ujiannya, dia tidak akan memperhatikan komunikasi pemasaran yang sedang berlangsung.
> Situasi Pembelian : situasi dapat pula mempengaruhi situasi pembelian. Bila seseorang berbelanja sendiri, dia tidak akan melakukan banyak pencarian informasi, seperti apabila dia pergi dengan teman-temannya ataupun keluarga nya.
> Situasi Penggunaan : pada waktu orang ingin menjamu tamu yang penting bagi dia, dia tidak akan memakai alat-alat makan yang biasa dia pakai, tetapi akan membutuhkan peralatan makan yang lebih bagus.
>Situasi Penggantian Produk : keputusan untuk membuang bungkus produk sebelum dan sesudah konsumsi, dan keputusan untuk menyingkirkan produk yang sudah tidak dipakai lagi.

E.Sifat-sifat Pengaruh Situasional
Pengaruh situasional adalah faktor-faktor yang penting dalam waktu dan di tempat pengamatan yang tidak ada hubungannya dengan atribut pribadi ataupun stimulus, mempunyai efek yang sistematis dan bisa dilihat, terhadap perilaku seseorang. Jadi, situasi merupakan faktor-faktor di luar dan dipisahkan dari produk dan atau iklan tentang produk yang mempengaruhi konsumen. Konsumen tidak merespon stimulus pemasaran itu saja, tetapi bersama-sama dengan situasi.

E.1.Klasifikasi Situasional
-Lingkungan Fisik : termasuk dekorasi, suara, aroma, pencahayaan, cuaca dan susunan barang dagangan (produk) dan benda-benda lain yang mengelilingi obyek stimulus.
-Lingkungan Sosial : adalah individu-individu yang juga hadir atau berada di tempat yang sama pada waktu pembelian atau konsumsi. Walaupun tampaknya orang membeli dan berbelanja dengan maksud mendapatkan produk tertentu, Konsumen akan merasa nyama saat berbelanja di suatu tempat yang di datangi oleh konsumen-konsumen lain yang kelas nya sama.
-Lingkungan Waktu : waktu yang tersedia untuk berbelanja, sangat mempengaruhi keputusan konsumen untuk menentukan pilihannya. Contoh; Layanan antar cepat.
-Tujuan Konsumsi : Marketer membagi tujuan itu menjadi pembelian untuk digunakan atau dikonsumsi sendiri dan pembelian untuk diberikan kepada orang lain sebagai hadiah. Dalam pembelian untuk digunakan sendiri, konsumen lebih yakin tentang apa yang sudah diputuskannya. Maka pertimbangan dan proses pengambilan keputusan konsumen akan menjadi rumit dan memerlukan waktu yang agak lama.
-Suasana hati Konsumen dan atau Kondisi Sementara saat Pembelian : Suasana hati yang positif mendorong pembelian impulsive. Harus di perhatikan Kondisi sementara konsumen, seperti lelah, gembira, marah,kecewa akan mempengaruhi keputusan yang akan di pilih konsumen.
- Situasi Hari-hari tertentu (hari-hari besar): situasi ini adalah perilaku yang sering berhubungan yang mempunyai arti simbolik dan dilakukan untuk merespon peristiwa-peristiwa sosial. Contoh; Konsumen yang beragama Kristen akan banyak yang membeli peralatan natal pada saat akan merayakan hari natal


KESIMPULAN
Keputusan membeli oleh konsumen dipengaruhi oleh banyak factor eksternal maupun internal
-faktor-faktor eksternal, seperti informasi pemasaran dan lingkungan sosial budaya, faktor-faktor –faktor-faktor internal , misalnya motivasi, persepsi, pembelajaran, kepribadian, sikap dan pengalaman. Pengambilan keputusan konsumen juga dipengaruhi oleh situasi dimana proses dan perilaku beli terjadi. Situasi komunikasi, situasi pembelian, situasi penggunaan dan situasi penyingkiran produk, semuanya menentukan keputusan beli. Lingkungan fisik, lingkungan sosial, waktu, tujuan pembelian, konsumsi dan suasana hati tidak dapat diabaikan sebagai unsur-unsur yang sangat penting dalam keputusan membeli. Situasi terakhir adalah situasi-situasi tertentu yang banyak dimanfaatkan pemasar untuk mempengaruhi perilaku konsumen.
Saran
Dalam mengambil keputusan mengenai pembelian suatu barang, kita harus memperhatikan mana kebutuhan yang penting dan jumlah uang yang kita punyai, juga menetapkan dan menggunakan berbagai kriteria evaluasi termasuk harga, Merek dan lain-lain pada saat membuat keputusan pembelian. Selain itu, menilai kinerja setiap alternatif sebagai dasar evaluasi serta mengetahui dan memahami bagaimana situasi konsumen dalam menentukan pilihan dengan melihat berbagai aspek yang ada.

Posted 2nd March 2010 by aji suwandi

Selasa, 09 Oktober 2012

Menyeleksi aturan pengambilan keputusan
Dalam menyeleksi aturan pengambilan keputusan terdapat suatu hal yang perlu diperhatikan, yang paling utama adalah yang paling penting dalam memenuhi berbagai kriteria yang dapat dicapai oleh produk tersebut agar dapat memuaskan konsumen.
*Proses pengambilan keputusan pembelian
Sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan, yakni:
1. Pengenalan masalah (problem recognition). Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.
2. Pencarian informasi (information source). Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).
3. Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation). Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
4. Keputusan pembelian (purchase decision). Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.
5. Evaluasi pasca pembelian (post-purchase evaluation) merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut di masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen di masa depan.
Faktor-faktor yang memengaruhi
Terdapat 5 faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian:
1. Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.
3. Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.
4. Integrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.
Memilih Alternatif Terbaik
Keputusan untuk membeli yang diambil oleh pembeli itu sebenarnya merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan. Setiap keputusan membeli mempunyai suatu struktur yang mencakup beberapa komponen:
1. Keputusan tentang jenis produk ,
2. Keputusan tentang bentuk produk ,
3. Keputusan tentang merk ,
4. Keputusan tentang penjualnya ,
5. Keputusan tentang jumlah produk ,
6. Keputusan tentang waktu pembelian ,dan
7. Keputusan tentang cara pembayaran ,

Memilih Sumber-sumber Pembelian
Aspek-aspek pemilihan keputusan :
• Produk yang murah – Produk yang lebih mahal
• Pembelian yang sering – Pembelian yan jarang
• Keterlibatan rendah – Keterlibatan tinggi
• Kelas produk dan merek kurang terkenal- Kelas produk dan merek terkenal
• Pembelian dengan pertimbangan dan – Pembelian dengan pertimbangan
• pencarian yang kurang matang. dan pencarian intensif

Jumat, 05 Oktober 2012

bahasa indonesia masa kini

bahasa indonesia dalam pendidikan

bahasa indonesia merupak 2 pelajaran pkok di negara ini, setelah matematika, bahasa indonesia mengajarkan cara kita bertutur kata serta berbicara dengan baik dan benar, sopan serta santun.
bahasa indonesia merupakan nilai sastra dimana seseorang dapat mengapresiasikan apa yang dirasakan dan diungkapkan dalam sebuah tulisan yang berbentuk puisi, cerita, lagu dan lain-lainnya.

untuk para pengajar pun bahasa indonesia sangalah penting, agar pendidik dapat berbicara dengan mudah dipahami oleh yang dididik.
untuk berpidato pun kita harus menggunakan bahasa indonesia yang eyd agar tidak memakan banyak waktu dengan pemborosan kata serta maksut pidato dapat tersampaikan dengan baik dan jelas.

Rabu, 09 Mei 2012

Cerpen

AYAH
Ayah, guratan-guratan itu kini semakin jelas tergambar pada wajah ayah. Rambut ayah kini bukan lagi memutih tapi telah berubah menjadi semu kecoklatan setelah sebelumnya rambut yang hitam itu memudar menjadi putih. Bila ayah memegang tanganku, akan terasa sekali genggamannya yang dulu kokoh, kini lambat laun semakin gentar. Belum lagi, deretan gigi-gigi ayah yang dulu masih tertata lengkap kini yang tersisa tinggal dua buah di depan. Gigi palsu yang telah pernah dipesan nyatanya tak nyaman dipakai ayah.
Apakah ini mengartikan jika usia ayah sudah tak muda lagi ? Pertanyaan ini membuat bulu-bulu kudukku berdiri kaku. Ketakutan ini menghantui diriku jika aku kehilangan sosoknya. Sosoknya begitu teramat aku cintai.
Saat Ayah katakan sakit reumathik dan asam urat yang telah lama ayah rasakan, hatiku terasa sesak rasanya ingin menangisi betapa bodohnya aku yang tak mampu menolong ayah. Mungkin sudah jutaan obat yang baginya sudah bosan mau tak mau harus ditelannya. Hanya do'a yang mampu kupanjatkan kepada sang Illahi, berharap ayah tak diberi sakit lagi.
Saat ayah sedang bercerita, dengan senyumku yang penuh kebahagiaan mataku tak pernah luput memandanginya . Entah itu cerita serius, atau sebuah gurauan yang membuat aku tertawa lepas bersama-sama dengannya. Bicaranya sungguh menyenangkan, dari yang sederhana hingga ke topik yang serius. Meski kini pendengarannya sudah tak sempurna lagi. Terkadang aku harus rela mengulangi kata-kataku hingga beberapa kali. Ada rasa bersalah jika tak sengaja aku berkata dengan suara yang agak keras karena pendengarannya yang tak seperti dulu lagi.
Betapa gembiranya aku saat berkunjung ke rumah orang tuaku. Momen itu yang telah kutunggu setiap bulan. Entah, kadang juga aku tak menemuinya untuk sekian waktu yang cukup lama, menunggu sirnanya atas kesibukanku. Meski terkadang lewat sebuah telepon aku berharap mereka merasakan kehadiranku, namun tetap saja kerinduan ini menari-nari dalam ruang lamunanku.
Kini ayah sudah memiliki enam orang cucu yang gagah maupun cantik. Di tengah keenam cucunya, ayah nampak sangat bahagia. Jika liburan sekolah tiba, ayah memaksa cucunya untuk menginap di rumahnya. Meski rumahnya tak seperti sebuah istana, cucu-cucunya tampak menikmati hangatnya kebersamaan itu. Mereka tampak riang bermain ke sana kemari, mendengarkan cerita sang Eyang, atau sesekali diajarkan pelajaran yang Eyang ingat.
Senyumnya yang tak seindah dulu membuatku ingin selalu memeluknya. Suaranya yang kini tak lantang lagi, seolah sebagai perlambang usia ayah sudah tak muda lagi. Jika saja aku mampu berada di sampingmu di sisa hidupmu. Maafkan aku ayah, atas ketidakmampuan anakmu ini untuk bersama menemani hari-hari mu !

Tulisan

PENGALAMAN SMA
Setalah saya melewati masa TK,SD,lalu SMP,akhirnya berlanjut ke SMA.di sana ternyata lebih berbeda jauh dari SD,SMP,apalagi TK,pergaulan di sana itu lebih meluas dan berkembang sesuai teknologi yang berkembang.pada saat itu saya baru masuk SMA dan masih dalam masa orientasi siswa,pada saat itu saya di kerjain oleh kakak dari osis sekolah saya,sebenernya waktu itu kita semua di suruh membawa sayur,nah otomatiskan harus membawa sendok,pada saat itu hanya saya sendiri yang tidak bawa sendok,saya di suruh maju kedepan kelas,saya pun di Tanya-tanya kenapa ga bawa sendok,nah setelah itu akhirnya saya di suruh usaha mencari sendok,mungkin karna pada saat itu sedang makan semua,dan tidak ada yang membawa sendok cadangan saya pun tidak dapat sendok untuk makan,setelah beberapa lama kemudian,anak-anak yang lain pun sudah selesai makan,saya akhirnya di suruh makan,karna ga ada sendoknya kakak osis pun mengambil sesuatu yang saya kira itu sendok makan ternyata centong nasi,akhirnya saya disuruh makan pake centong nasi,saya di ketawain 1 kelas,itu hal yang paling memalukan buat saya,sekaligus pengalaman terindah pada saat saya masuk SMA.

Tulisan

MASAKAN KHAS JAWA YANG SANGAT LEZAT
Masakan khas jawa adalah masakan yang paling saya sukai,makanan yang berbagai macam jenis,rasa yang beraneka rasa,serta bentuk-bentuknya yg menarik,masakan-masakan itu telah ada dari jaman nenek moyang kita,lalu sekarang hanya lebih di kembangkan saja,agar memiliki tampilan yang menarik dan tidak membosankan,dalam urusan nama makanan tersebut tidak berubah,mungkin masalah rasa saja ada yang berubah,mungkin di karenakan sang pembuat ingin menciptakan taste yang berbada dari sebelumnya.masakan-masakan jawa yang saya ketahui dan saya suka itu seperti,lumphia,tahu gimbal,bakpia pathok,rawon,wedang ronde,tahu petis,telur asin,dan tempe mendoan.masakan-masakan itu selain memiliki rasa yang enak tapi memiliki bentuk yang beda dari masakan pada umumnya.itulah kenapa saya sangat menyukai masakan-masakan khas jawa,marilah kita lestarikan masakan-masakan kita sendiri yang sudah di wariskan oleh nenek moyang kita.

Puisi

IBU
Dengan segala usaha
Terlintas dijiwa
Menumbuh dalam raga
Darahku mengalir darahmu
Tak terhapus dari memori
Semua yang di alami
Suka duka terlewati
Kau ulurkan segenap cinta
Angin sampaikan salamku kepadanya
Aku yang selalu rindu belalaian
Entah berapa tetesan air mataku
Bermanja padanya
Aku yang banyak meminta
Membuatnya tak tidur
Namun engkau tetap sabar menerimaku
Surga dibawah telapakmu
Tak kupungkiri itu
Kasih tak terhingga sepanjang masa
Tuhan ku mohon….
Berikan umur yang panjang
Agar kudapat membalas
Sedikit kepadanya
Dengan segenap kasih dan cinta



Puisi

PUISI
SAHABAT
Sahabat........
Engkau selalu ada untukku
Disaat dalam keadaan senang
Maupun dalam keadaan susah
Sahabat.......
Engkau sangat berharga bagi diriku
Disaat aku terjatuh
Engkau mengangkat dan menolong ku
Oh tuhan…….
berikanlah kesehatan kepada dia
agar kami semua akan selalu bersama untuk selamanya

Puisi

PUISI
PENGHARAPAN CINTA
Oh Tuhan ku ingin dia kebahagiaan dan lindunginya dalam kebahagiannya
Oh Tuhan kabulkan lah pintaku kabulkan lah doa ku ini
Andai saja waktu dapat kuhentikan
Aku ingin kembali di saat-saat kau dan aku bertemu
Untuk menemani hadir mu selalu ada di impanku
Dan kucoba bawa pelangi untuk mu
Oh Tuhan ku ingin dia menjadi miliki ku untuk selama-lamanya

Tulisan

PENGALAMAN SMP
Saya pernah bersekolah di SMPN 26 BEKASI di sana sangat menyenangkan,terlebih saya yang sudah mulai beranjak dewasa,saya pun sudah mulai ada ketertarikan dengan lawan jenis.banyak sekali kenangan saya di sana,saya pun mulai beranjak dewasa sejak SMP,tetapi sifat-sifat jelek saya sewaktu SD pun belum bisa hilang semua termasuk sering berkelahi,hal itunyang menyebabkan waktu saya SMP sering berkelahi sampai-sampai saya pernah di ancam akan di keluarkan dari sekolah,buakn hanya itu saja,saya pun semakin nakal mungkin karna saya dulu salah pilih teman,sehingga saya pun terbawa suasana tersebut.sampai-sampai saya pernah cabut pelajaran dan ngumpet di kantin sama teman-teman yang lain,nah apesnya kita semua ketahuan sama salah satu guru,lalu kita semua di bawa keruang BP untuk di beri arahan,pas kita semua di sana,ada salah satu guru BP yang bilang kalau saya sudah bosen bilangin pandu.kita semua pun di beri arahan yang baik,akhirnya kita pun mulai merubah sikap sampai kita semua lulus SMP 100%.

Selasa, 08 Mei 2012

Tulisan

PENGALAMAN SD
Setelah saya lulus TK saya pun melanjutkan ke sekolah dasar,ternyata saya mendapatkan kebangaan sendiri,bukan hanya mendapatkan teman-teman yang baru dan banyak saya juga merasa bangga karna saya sudah memakai seragam sekolah resmi yaitu pakaian merah putih.disana say juga mendapat pengalaman yang banyak,saya pun disana terkenal jahilnya kepada teman-teman,contohnya saja saya sering mengerjai teman-teman laki-laki dan perempuan saya dengan apa saja,sampai-sampai saya sering di marahi guru,bahkan saya SD dulu sangat senang yang namanya berkelahi,sampai-sampai juga saya pernah di marahin sama orang tua anaknya yang saya pukul,dan masih banyak lagi hal-hal bodoh yang saya lakukan pada saat SD dulu.setelah saya mulai kelas 4 sd saya pun sudah sedikit sadar,bahwa kalau kita di jahilin tidak mau,tp kenapa kita harus menjahilin,mulai dari situ saya sudah tidak pernah jahil-jahil lagi kepada semua teman-teman saya.saya pun menjadi murid yang lumayan teladan di kelas dan pendiam,biarpun terkadang masih sering berkelahi.
PENGALAMAN TAMAN KANAK-KANAK
Pertama saya masuk TK rasanya saya sangat bangga,apalagi banyak teman-teman baru,ada juga jenis-jenis permainan disana.awalnya saya merasa biasa-biasa saja,itu mungkin karna masih baru,lama-lama rasa bosan itu muncul kepada diri saya,saya yang awalnya rajin berangkat ke TK menjadi malas-malasan di akibatkan rasa bosan itu.pada suatu ketika karna saya bosan di kelas,saya pura-pura izin kekamar mandi,padahal saya di ingin buang air kecil/buang air besar.setelah saya keluar dari pagar pembatas antara kelas dan kamar mandi,saya kabur lari kebelakang TK.disana saya ngumpet cukup lama,sampai-sampai semua gru TK dan kepala sekolahnya panic mencari saya,meraka pun menelpone ibu saya yang sedang di rumah.setelah beberapa lama saya ketahuan oleh penjaga TK,tidak lama kemudian semua guru-guru pun dan kepala sekolah menghampiri saya,saya dengan santainya tanpa ada beban saat di Tanya salah satu guru,’’ngapain kamu di sini’’,ya saya jawab aja…saya lagi liat sapi bu…..setalah itu saya di suruh masuk kekelas lagi.beberapa hari kemudiannya pas saya di anterin bapak ke TK,awalnya memang saya masuk ke halaman TK,setelah bapak saya pergi karna harus berangkat kerja,saya pun langsung menghampiri bapak dari temen saya,saya pun langsung minta anterin pulang dengan alas an sakit.dia pun langsung nganterin saya pulang,setelah saya sampai dirumah pas di priksa ibu saya tidak apa-apa,saya pun langsung di marahin,terus di kunciin dari dalam.itu pengalaman waktu TK saya yang banyak sekali kejadian-kejadian lucu.

Kamis, 03 Mei 2012

Cerpen

AYAH
Ayah, guratan-guratan itu kini semakin jelas tergambar pada wajah ayah. Rambut ayah kini bukan lagi memutih tapi telah berubah menjadi semu kecoklatan setelah sebelumnya rambut yang hitam itu memudar menjadi putih. Bila ayah memegang tanganku, akan terasa sekali genggamannya yang dulu kokoh, kini lambat laun semakin gentar. Belum lagi, deretan gigi-gigi ayah yang dulu masih tertata lengkap kini yang tersisa tinggal dua buah di depan. Gigi palsu yang telah pernah dipesan nyatanya tak nyaman dipakai ayah.
Apakah ini mengartikan jika usia ayah sudah tak muda lagi ? Pertanyaan ini membuat bulu-bulu kudukku berdiri kaku. Ketakutan ini menghantui diriku jika aku kehilangan sosoknya. Sosoknya begitu teramat aku cintai.
Saat Ayah katakan sakit reumathik dan asam urat yang telah lama ayah rasakan, hatiku terasa sesak rasanya ingin menangisi betapa bodohnya aku yang tak mampu menolong ayah. Mungkin sudah jutaan obat yang baginya sudah bosan mau tak mau harus ditelannya. Hanya do'a yang mampu kupanjatkan kepada sang Illahi, berharap ayah tak diberi sakit lagi.
Saat ayah sedang bercerita, dengan senyumku yang penuh kebahagiaan mataku tak pernah luput memandanginya . Entah itu cerita serius, atau sebuah gurauan yang membuat aku tertawa lepas bersama-sama dengannya. Bicaranya sungguh menyenangkan, dari yang sederhana hingga ke topik yang serius. Meski kini pendengarannya sudah tak sempurna lagi. Terkadang aku harus rela mengulangi kata-kataku hingga beberapa kali. Ada rasa bersalah jika tak sengaja aku berkata dengan suara yang agak keras karena pendengarannya yang tak seperti dulu lagi.
Betapa gembiranya aku saat berkunjung ke rumah orang tuaku. Momen itu yang telah kutunggu setiap bulan. Entah, kadang juga aku tak menemuinya untuk sekian waktu yang cukup lama, menunggu sirnanya atas kesibukanku. Meski terkadang lewat sebuah telepon aku berharap mereka merasakan kehadiranku, namun tetap saja kerinduan ini menari-nari dalam ruang lamunanku.
Kini ayah sudah memiliki enam orang cucu yang gagah maupun cantik. Di tengah keenam cucunya, ayah nampak sangat bahagia. Jika liburan sekolah tiba, ayah memaksa cucunya untuk menginap di rumahnya. Meski rumahnya tak seperti sebuah istana, cucu-cucunya tampak menikmati hangatnya kebersamaan itu. Mereka tampak riang bermain ke sana kemari, mendengarkan cerita sang Eyang, atau sesekali diajarkan pelajaran yang Eyang ingat.
Senyumnya yang tak seindah dulu membuatku ingin selalu memeluknya. Suaranya yang kini tak lantang lagi, seolah sebagai perlambang usia ayah sudah tak muda lagi. Jika saja aku mampu berada di sampingmu di sisa hidupmu. Maafkan aku ayah, atas ketidakmampuan anakmu ini untuk bersama menemani hari-hari mu !

Rabu, 02 Mei 2012

puisi"lestarikan alam"

PUISI LESTARIKAN ALAM
Gunung-gunung melepaskan laharnya,hutan lautpun membanjiri alamnya
Wahai manusia sadar akan keadaanya,bumi bergoncang pertanda alam murka
Burung-burung menghiasi angkasa,sawah ladang pun tak menghiasi alamnya
Wahai manusia sadar akan keadaanya,jangan kau rusak demi kesenangan semata
Marilah kita renungkan Hutan alam jadi bahaya
Marilah kita lestarikan Hutan alam jangan menjadi korban
Hijau-hijau biru warna-warna keindahan Hutan laut pun mengindahkan alamnya
Hijau-hijau biru warna-warna keindahan Marilah jaga agar alam tetap indah

Selasa, 01 Mei 2012

Warisan budaya

TEMA :WARISAN BUDAYA JUDUL :INDAHNYA MENJAGA WARISAN BUDAYA SENDIRI PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Di jaman moderenisasi ini,banyak warisan budaya yang sejak dulu sudah ada malah di jaman sekarang ini sudah banyak orang yang lupa akan warisan budaya,padahal kalau kita semua mampu melestarikan budaya kita sendiri itu akan makin indah,karna dapat di kombinasi dengan moderenisasi.di Indonesia ini sangat banyak dan macam-macam warisan budayanya,karna warisan budaya itu yang menjadi ciri kas suatu Negara. TUJUAN Tujuan dari ini semua adalah agar kita sebagai penerus bangsa harus bisa melestarikan dan menjaga warisan budaya yang sudah kita miliki selama ini.karna dengan kita menjaga dan melestarikannya kita akan merasa bangga dan kagum,karna betapa indahnya warisan budaya kita ini.agar kelak budaya kita tidak di akuin oleh Negara lain,maka dari itu kita harus melestarikan dan menjaganya. ISI/PEMBAHASAN Disini saya akan membahas tentang budaya jawa tengah.jawa tengah adalah propinsi dimana budaya jawa banyak berkembag disini karena di jawa tengah dahulu banyak kerajaan berdiri disini itu terlihat dari berbagai peninggalan candi di jawa tengah. yang sungguh mempesona adalah batik di jawa tengah setiap daerah mempunya corak batik tulis yang berbeda beda mereka mempunyai ciri khas sendiri sendiri selain batik ada juga kesenian yang tak kalah luar biasanaya ada wayang kulit yang sudah dia kaui dunia sebagai warisan budaya dunia oleh unesco ada juga tembang tembang (lagu lagu ) jawa yang diiringi oleh gamelan (alat musik) yang juga dikenal dengan campursariada juga ketoprak yang merupakan pertunjukan seni peran khas dari jawa di jawa tengah juga masih ada kerjaan yang samapai sekarang masih berdiri tepatnya dikota solo yang dikenal dengan kasunanan solo.budaya jawa tengah sungguh banyak mulai dari wayang ,wayang orang, ketoprak,tari dan masih banyak lagi. Kebudayaan yang ada di wilayah Provinsi Jawa Tengah mayoritas merupakan kebudayaan Jawa, namun terdapat pula kantong-kantong kebudayaan Sunda di wilayah sebelah barat yang berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat terutama di Kabupaten Brebes dan Kabupaten Cilacap.ada banyak budaya-budaya jawa seperti,kraton solo,batik,ketoprak,pagelaran wayang kulit,tari srikandi,pertunjukan wayang orang,sinden,tayub,dan keris.itulah budaya-budaya jawa yang begitu indah,yang harus di jaga dan di lestarikan. KESIMPULAN Dari ini semua kita dapat menyimpulkan bahwa warisan budaya itu harus kita jaga dan kita lestarikan.karna dengan cara itu kita mampu melindungi budaya-budaya kita yang banyak agar tidak di akui oleh Negara-negara lain. SARAN Sebagai penerus bangsa kita semua harus mampu menjaga dan melestarikan seluruh budaya-budaya yang dimiliki oleh Negara Indonesia ini.agar Negara kita menjadi Negara yang memiliki beragam budaya dan suku bangsa yang harus kita jaga,supaya Negara kita menjadi Negara yang asri. DAFTAR PUSTAKA Isomwebs.com,pandu,kusuma,Indahnya menjaga warisan budaya sendiri,Bekasi,2012

Warisan budaya

TEMA :WARISAN BUDAYA JUDUL :INDAHNYA MENJAGA WARISAN BUDAYA SENDIRI PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Di jaman moderenisasi ini,banyak warisan budaya yang sejak dulu sudah ada malah di jaman sekarang ini sudah banyak orang yang lupa akan warisan budaya,padahal kalau kita semua mampu melestarikan budaya kita sendiri itu akan makin indah,karna dapat di kombinasi dengan moderenisasi.di Indonesia ini sangat banyak dan macam-macam warisan budayanya,karna warisan budaya itu yang menjadi ciri kas suatu Negara. TUJUAN Tujuan dari ini semua adalah agar kita sebagai penerus bangsa harus bisa melestarikan dan menjaga warisan budaya yang sudah kita miliki selama ini.karna dengan kita menjaga dan melestarikannya kita akan merasa bangga dan kagum,karna betapa indahnya warisan budaya kita ini.agar kelak budaya kita tidak di akuin oleh Negara lain,maka dari itu kita harus melestarikan dan menjaganya. ISI/PEMBAHASAN Disini saya akan membahas tentang budaya jawa tengah.jawa tengah adalah propinsi dimana budaya jawa banyak berkembag disini karena di jawa tengah dahulu banyak kerajaan berdiri disini itu terlihat dari berbagai peninggalan candi di jawa tengah. yang sungguh mempesona adalah batik di jawa tengah setiap daerah mempunya corak batik tulis yang berbeda beda mereka mempunyai ciri khas sendiri sendiri selain batik ada juga kesenian yang tak kalah luar biasanaya ada wayang kulit yang sudah dia kaui dunia sebagai warisan budaya dunia oleh unesco ada juga tembang tembang (lagu lagu ) jawa yang diiringi oleh gamelan (alat musik) yang juga dikenal dengan campursariada juga ketoprak yang merupakan pertunjukan seni peran khas dari jawa di jawa tengah juga masih ada kerjaan yang samapai sekarang masih berdiri tepatnya dikota solo yang dikenal dengan kasunanan solo.budaya jawa tengah sungguh banyak mulai dari wayang ,wayang orang, ketoprak,tari dan masih banyak lagi. Kebudayaan yang ada di wilayah Provinsi Jawa Tengah mayoritas merupakan kebudayaan Jawa, namun terdapat pula kantong-kantong kebudayaan Sunda di wilayah sebelah barat yang berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat terutama di Kabupaten Brebes dan Kabupaten Cilacap.ada banyak budaya-budaya jawa seperti,kraton solo,batik,ketoprak,pagelaran wayang kulit,tari srikandi,pertunjukan wayang orang,sinden,tayub,dan keris.itulah budaya-budaya jawa yang begitu indah,yang harus di jaga dan di lestarikan. KESIMPULAN Dari ini semua kita dapat menyimpulkan bahwa warisan budaya itu harus kita jaga dan kita lestarikan.karna dengan cara itu kita mampu melindungi budaya-budaya kita yang banyak agar tidak di akui oleh Negara-negara lain. SARAN Sebagai penerus bangsa kita semua harus mampu menjaga dan melestarikan seluruh budaya-budaya yang dimiliki oleh Negara Indonesia ini.agar Negara kita menjadi Negara yang memiliki beragam budaya dan suku bangsa yang harus kita jaga,supaya Negara kita menjadi Negara yang asri. DAFTAR PUSTAKA Isomwebs.com,pandu,kusuma,Indahnya menjaga warisan budaya sendiri,Bekasi,2012

Kamis, 19 April 2012

Rangkuman teori kepemimpinan

Teori Kepemimpinan

Kreiner menyatakan bahwa leadership adalah proses mempengaruhi orang lain yang mana seorang pemimpin mengajak anak buahnya secara sekarela berpartisipasi guna mencapai tujuan organisasi.
Sedangkan Hersey menambahkan bahwa leadership adalah usaha untuk mempengaruhi individual lain atau kelompok. Seorang pemimpin harus memadukan unsur kekuatan diri, wewenang yang dimiliki, ciri kepribadian dan kemampuan sosial untuk bisa mempengaruhi perilaku orang lain.
Genetic Theory
Pemimpin adalah dilahirkan dengan membawa sifat-sifat kepemimpinan dan tidak perlu belajar lagi. Sifat utama seorang pemimpin diperoleh secara genetik dari orang tuanya.
Traits theory
Teori ini menyatakan bahwa efektivitas kepemimpinan tergantung pada karakter pemimpinnya. Sifat-sifat yang dimiliki antara lain kepribadian, keunggulan fisik, dan kemampuan sosial. Karakter yang harus dimiliki seseorang manurut judith R. Gordon mencakup kemampuan istimewa dalam:
- Kemampuan Intelektual
- Kematangan Pribadi
- Pendidikan
- Statuts Sosial Ekonomi
- Human Relation
- Motivasi Intrinsik
- Dorongan untuk maju
Ronggowarsito menyebutkan seorang pemimpin harus memiliki astabrata, yakni delapan sifat unggul yang dikaitkan dengan sifat alam seperti tanah, api, angin, angkasa, bulan, matahari, bintang.
Behavioral Theory
Karena ketyerbatasan peramalan efektivitas kepemimpinan melalui trait, para peneliti mulai mengembangkan pemikiran untuk meneliti perilaku pemimpin sebagai cara untuk meningkatkan efektivitas kepemimpinan. Konsepnya beralih dari siapa yang memiliki memimpin ke bagaimana perilaku seorang untuk memimpin secara efektif.
a. Authoritarian, Democratic & Laissez Faire
Penelitian ini dilakukan oleh Lewin, White & Lippit pada tahun 1930 an. Mereka mengemukakan 3 tipe perilaku pemimpin, yaitu authoritarian yang menerapkan kepemimpinan otoriter, democratic yang mengikut sertakan bawahannya dan Laissez - Faire yang menyerahkan kekuasaannya pada bawahannya.


b. Continuum of Leadership behavior.
Robert Tannenbaum dan Warren H Schmidt memperkenalkan continnum of leadership yang menjelaskan pembagian kekuasaan pemimpin dan bawahannya. Continuum membagi 7 daerah mulai dari otoriter sd laissez - faire dengan titik dengan demokratis.

c. Teori Employee Oriented and Task Oriented Leadership - Leadership style matrix.
Konsep ini membahas dua orientasi kepemimpinan yaitu
- Kepemimpinan yang berorientasi pada pekerjaan dimana perilaku pemimpinnya dalam penyelesaiannya tugasnya memberikan tugas, mengatur pelaksanaan, mengawasi dan mengevaluasi kinerja bawahan sebagai hasil pelaksanaan tugas.
- Kepemimpinan yang berorientasi pada pegawai akan ditandai dengan perilaku pemimpinnya yang memandang penting hubungan baik dan manusiawi dengan bawahannya.
Pembahasan model ini dikembangkan oleh ahli psikologi industri dari Ohio State University dan Universitas of Michigan. Kelompok Ohio mengungkapkan dua dimensi kepemimpinan, yaitu initiating structure yang berorientasi pada tugas dan consideration yang berorientasi pada manusia. Sedangkan kelompok Michigan memakai istilah job-centered dan employee-centered.

d. The Managerial Grid
Teori ini diperkenalkan oleh Robert R.Blake dan Jane Srygley Mouton dengan melakukan adaptasi dan pengembangan data penelitian kelompok Ohio dan Michigan.
Blake & Mouton mengembangkan matriks yang memfokuskan pada penggambaran lima gaya kepemimpinan sesuai denan lokasinya.
Dari teori-teori diatas dapatlah disimpulkan bahwa behavioral theory memiliki karakteristik antara lain:
- Kepemimpinan memiliki paling tidak dua dimensi yang lebih kompleks dibanding teori pendahulunya yaitu genetik dan trait.
- Gaya kepemimpinan lebih fleksibel; pemimpin dapat mengganti atau memodifikasi orientasi tugas atau pada manusianya sesuai kebutuhan.
- Gaya kepemimpinan tidak gifted tetapi dapat dipelajari
- Tidak ada satupun gaya yang paling benar, efektivitas kepemimpinan tergantung pada kebutuhan dan situasi
Situational Leadership
Pengembangan teori ini merupakan penyempurnaan dari kelemahan-kelemahan teori yang ada sebelumnya. Dasarnya adalah teori contingensi dimana pemimpin efektif akan melakukan diagnose situasi, memilih gaya kepemimpinan yang efektif dan menerapkan secara tepat.
Empat dimensi situasi secara dinamis akan memberikan pengaruh terhadap kepemimpinan seseorang.
- Kemampuan manajerial : kemampuan ini meliputi kemampuan sosial, pengalaman, motivasi dan penelitian terhadap reward yang disediakan oleh perusahaan.

- Karakteristik pekerjaan : tugas yang penuh tantangan akan membuat seseorang lebih bersemangat, tingkat kerjasama kelompok berpengaruh efektivitas pemimpinnya.
- Karakteristik organisasi : budaya organisasi, kebijakan, birokrasi merupakan faktor yang berpengaruh pada efektivitas pemimpinnya.
- Karakteristik pekerja : kepribadian, kebutuhan, ketrampilan, pengalaman bawahan akan berpengaruh pada gaya memimpinnya.
VROOM YETTON
Vroom-Yetton-Jago Normatif Keputusan Model membantu kita untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas. Model ini mengidentifikasi lima gaya yang berbeda (mulai dari otokratis ke konsultatif ke grup berbasis keputusan) pada situasi & tingkat keterlibatan. Mereka adalah:
Otokratis Tipe 1 (AI) – Pemimpin membuat keputusan sendiri dengan menggunakan informasi yang tersedia bagi Anda pada saat itu. Tipe ini benar-benar otokratis.
Tipe otokratis 2 (AII) – Pemimpin mengumpulkan informasi yang diperlukan dari pengikutnya, lalu membuat keputusan sendiri. Masalah atau keputusan mungkin atau mungkin tidak diberitahukan kepada pengikutnya. Di sini, keterlibatan pengikut hanya memberikan informasi.
Konsultatif Tipe 1 (CI) – Pemimpin masalah saham pengikut yang relevan secara individual dan mencari ide & saran mereka dan membuat keputusan sendiri. Sini pengikut ‘tidak bertemu satu sama lain & keputusan pemimpin mungkin atau mungkin tidak memiliki pengaruh pengikut. Jadi, di sini adalah keterlibatan pengikut pada tingkat memberikan alternatif secara individual.
Konsultatif Tipe 2 (CII) – Pemimpin masalah saham yang relevan sebagai kelompok pengikut dan mencari ide & saran mereka dan membuat keputusan sendiri. Di sini pengikut ‘bertemu satu sama lain dan melalui diskusi mereka memahami alternatif lain. Tapi keputusan pemimpin mungkin atau mungkin tidak memiliki pengaruh pengikut. Jadi, di sini adalah keterlibatan pengikut pada tingkat membantu sebagai suatu kelompok dalam pengambilan keputusan.
Kelompok berbasis Type 2 (GII) – Pemimpin mendiskusikan masalah & situasi dengan pengikut sebagai kelompok dan mencari ide-ide mereka & saran melalui brainstroming. Pemimpin menerima keputusan & jangan coba memaksa gagasannya. Keputusan diterima oleh kelompok yang terakhir.
KONTINGENSI FIELDER
Model Kepemimpinan Kontingensi. Model kepemimpinan kontingensi dikembang-kan oleh Fielder. Fielder dalam Gibson, Ivancevich dan Donnelly (1995) berpendapat bahwa gaya kepemimpinan yang paling sesuai bagi sebuah organisasi bergantung pada situasi di mana pemimpin bekerja. Menurut model kepemimpinan ini, terdapat tiga variabel utama yang cenderung menentukan apakah situasi menguntukang bagi pemimpin atau tidak. Ketiga variabel utama tersebut adalah : hubungan pribadi pemimpin dengan para anggota kelompok (hubungan pemimpin-anggota); kadar struktur tugas yang ditugaskan kepada kelompok untuk dilaksanakan (struktur tugas); dan kekuasaan dan kewenangan posisi yang dimiliki (kuasa posisi).
Berdasar ketiga variabel utama tersebut, Fiedler menyimpulkan bahwa : para pemimpin yang berorientasi pada tugas cenderung berprestasi terbaik dalam situasi kelompok yang sangat menguntungkan maupun tidak menguntungkan sekalipun; para pemimpin yang berorientasi pada hubungan cenderung berprestasi terbaik dalam situasi-situasi yang cukup menguntungkan.
Dari kesimpulan model kepemimpinan tersebut, pendapat Fiedler cenderung kembali pada konsep kontinum perilaku pemimpin. Namun perbedaannya di sini adalah bahwa situasi yang cenderung menguntungkan dan yang cenderung tidak menguntungkan dipisahkan dalam dua kontinum yang berbeda.
PATH & GOAL THEORY
The Path-Goal Theory of Leadership yang dikembangkan untuk menggambarkan cara para pemimpin yang mendorong dan mendukung para pengikut mereka dalam mencapai tujuan, mereka telah ditetapkan dengan membuat jalan yang mereka harus jelas dan mudah.
Secara khusus, para pemimpin:
* Memperjelas jalan jadi bawahan tahu jalan mana yang harus pergi.
* Hapus penghalang jalan menghentikan mereka yang pergi ke sana.
* Meningkatkan penghargaan di sepanjang rute.
Pemimpin dapat mengambil pendekatan yang kuat atau terbatas pada ini. Dalam menjelaskan jalan, mereka mungkin direktif atau memberikan petunjuk samar. Dalam memindahkan penghalang jalan, mereka dapat menjelajahi jalur atau membantu memindahkan pengikut blok yang lebih besar. Dalam meningkatkan penghargaan, mereka dapat memberikan dorongan atau kadang-kadang membuka jalan dengan emas.
Variasi dalam pendekatan ini akan tergantung pada situasi, termasuk pengikut kemampuan dan motivasi, serta kesulitan dari pekerjaan dan faktor-faktor kontekstual lainnya.
Rumah dan Mitchell (1974) menggambarkan empat gaya kepemimpinan:
Mendukung kepemimpinan
Mengingat kebutuhan pengikut, menunjukkan kepedulian terhadap kesejahteraan mereka dan menciptakan lingkungan kerja yang bersahabat. Ini termasuk pengikut meningkatkan harga diri dan membuat pekerjaan lebih menarik. Pendekatan ini adalah yang terbaik ketika pekerjaan stres, membosankan atau berbahaya.
Kepemimpinan direktif
Mengatakan pengikut apa yang perlu dilakukan dan memberi bimbingan yang tepat di sepanjang jalan. Hal ini termasuk memberi mereka jadwal kerja spesifik yang harus dilakukan pada waktu tertentu. Hadiah mungkin juga akan meningkat sesuai dengan kebutuhan dan ambiguitas peran menurun (dengan mengatakan kepada mereka apa yang mereka harus lakukan).
Ini dapat digunakan jika tugas yang tidak terstruktur dan kompleks dan pengikut tidak berpengalaman. Hal ini akan meningkatkan rasa pengikut keamanan dan kontrol dan karenanya sesuai dengan situasi.
Kepemimpinan partisipatif
Konsultasi dengan pengikut dan mengambil ide-ide mereka ke account user ketika membuat keputusan dan mengambil tindakan tertentu. Pendekatan ini yang terbaik adalah ketika para pengikut ahli dan saran mereka adalah baik diperlukan dan mereka berharap untuk dapat memberikannya.
Kepemimpinan berorientasi prestasi
Menetapkan tujuan yang menantang, baik dalam pekerjaan dan dalam perbaikan diri (dan sering bersama-sama). Standar yang tinggi ditunjukkan dan diharapkan. Pemimpin menunjukkan kepercayaan pada pengikut kemampuan untuk berhasil. Pendekatan ini adalah yang terbaik ketika tugas kompleks.

Kamis, 12 April 2012

ARTIKEL KEPEMIMPINAN

ARTIKEL KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukanya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang seniman, ahli pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari perannya memberikan pengajaran/instruksi.
Ciri-ciri Seorang Pemimpin
Kebanyakan orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimipin yang efektif mempunyai sifat atau ciri-ciri tertentu yang sangat penting misalnya, kharisma, pandangan ke depan, daya persuasi, dan intensitas. Dan memang, apabila kita berpikir tentang pemimpin yang heroik seperti Napoleon, Washington, Lincoln, Churcill, Sukarno, Jenderal Sudirman, dan sebagainya kita harus mengakui bahwa sifat-sifat seperti itu melekat pada diri mereka dan telah mereka manfaatkan untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.
Ciri-ciri pemimpin berkarakter Sebagai berikut:
1. Jujur terhadap diri sendiri dan orang lain. Jujur dengan kekuatan diri dan kelemahan dan usaha untuk memperbaikinya.
2. Pemimipin harusnya berempati terhadap bawahannya secara tulus.
3. Memiliki rasa ingin tahu dan dapat didekati sehingga orang lain merasa aman dalam menyampaikan umpan balik dan gagasan-gagasan baru secara jujur, lugas dan penuh rasa hormat kepada pemimpinnya.
4. Bersikap transparan dan mampu menghormati pesaing dan belajar dari mereka dalam situasi kepemimpinan ataupun kondisi bisnis pada umumnya.
5. Memiliki kecerdasan, cermat dan tangguh sehingga mampu bekerja secara professional keilmuan dalam jabatannya.
6. Memiliki rasa kehormatan diri dan berdisiplin pribadi, sehingga mampu dan mempunyai rasa tanggungjawab pribadi atas perilaku pribadinya.
7. Memiliki kemampuan berkomunikasi, semangat " team work ", kreatif, percaya diri, inovatif dan mobilitas.

Jenis dan Macam Gaya Kepemimpinan :

1. Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.

2. Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya.

3. Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire
Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.

Kamis, 29 Maret 2012

Demokrasi indonesia penuh dengan keanarkisan

TEMA :Demokrasi
JUDUL :Demokrasi Indonesia penuh dengan keanarkisan
BAB 1.
PENDAHULIUAN
-Latar belakang

Seperti yang kita ketahui demonstrasi merupakan salah satu contoh budaya politik konvensional,dimana kita dapat mengungkapkan aspirasi kita secara bebas, namun biasanya demonstrasi ini dilakukan apabila cara konvensional tidak menemukan jalan keluar. Namun seiring dengan perkembangan jaman terkadang sering sekali di negara kita tercinta Indonesia ,demonstrasi diwarnai dengan keanarkisan para demostrannya.
-Tujuan

Agar kita semua harus lebih mengetahui apa arti demokrasi,dan kita dapat membedakan demokrasi yang menguntungkan dan merugikan buat kita semua terutama untuk Negara.supaya Negara kita menjadi Negara yang lebih baik dari sebelumnya.

BAB 2.

-Isi

Anarkisme pada saat melakukan demostrasi memang sangat merugikan berbagai pihak, selain banyak berjatuhan korban , juga banyak dari para demostran yang merusak fasilitas negara, sebenrnya apa saja faktor penyebab keanarkisan ini membludak? Pertama-tama banyak sekali para demonstran yang datang dari kaum berpendidikan, tapi mengapa mereka malah terkadang merusak fasilitas negara? Bukankah mereka semua adalah kaum yang berpendidikan dan tentunya pasti tahu, apa akibat dan kerugian merusak dan bersikap anarkisme. Memang, dengan bersikap sedikit ‘brutal’ bisa membuat pemerintah mendengarkan aspirasi kita, tapi bukankah lebih baik jika kita benar-benar melakukan demonstrasi dengan cara yang teratur, selain tidak menimbulkan kerugian, kita juga bisa mencontohkan kepada generasi-generasi selanjutnya bahwa Demonstrasi bukan lah budaya politik yang harus dilaksanakan dengan anarkisme. Bisa dibayangkan jika semua menganggap demonstrasi merupakan suatu budaya politik yang mencerminkan keanarkisan para demonstran, padahal demonstrasi sebenarnya lumrah dilakukan karena diperbolehkan bagi pemerintah, tapi seharusnya kita sebagai kaum muda apalagi yang merupakan kaum yang berpendidikan yang telah mendapat pendidikan tinggi seharusnya memberi contoh pada generasi-generasi selanjutnya agar kelak nanti jika ingin mengungkapkan aspirasi , pengungkapannya harus dalam bentuk demonstrasi yang teratur atau sejenisnya,sering sekali saya melihat di tv atau media
sejenisnya, banyak para demonstran tersebut menghacurkan fasilitas negara seperti telepon umum, dll. Mungkin merusak seperti itu dikiranya akan merugikan pemerintah dan pemerintah akan bertinda lebih lanjut, padahal fasilitas-fasilitas seperti itu bukankah diperuntukan bagi masyarakat? Toh juga masyrakat kita sendiri yang menggunakannya. Jika itu dirusak bukankah pemerintah harus mengeluarkan lagi biaya untuk meperbaikinya? Biaya itu datang darimana? Ya tentu dari pajak –pajak yang kita bayarkan ke pemerintah, jadi intinya kalo merusak hal hal seperti itu toh nantiyajuga uang kita sendiri yang digunakan untuk mengganti. Jadi selain memberikan contoh yang buruk, kita juga tak langsung dirugikan .selain itu tak sedikit tindakan demonstrasi yang anarkis menyebabkan kematian karena kebrutalannya sendiri, ingin mengungkapkan aspirasi malah jadi korban, bukankah menjadi mati sia-sia jika mati dengan cara seperti itu? jadi bukankah lebih baik kalau demonstrasi dilakukan dengan teratur dan tertib sehingga kita mampu mengungkapkan aspirasi dan suasana yang tercipta jadi lebih aman.

BAB 3.
PENUTUP
-Kesimpulan
Marilah kita semua bangsa Indonesia mulai merubah sikap cara berdemokrasi kita selama ini,jauhkan sifat-sifat keanarkisan dan tumbuhkan sifat-sifat bijaksana.bangunlah citra bangsa dengan kedamain dan keselarasan agar bangsa kita menjadi bangsa yang lebih baik kedepannya.
-Saran
Masayarat dan pemerintah harus sering bermusyawarah dalam pengambilan segala keputusan,apalagi menyangkut Negara,dan pemerintah harus sigap dalam membantu masyarakat agar tidak ada lagi kesalah pahamman dan tidak ada lagi demokrasi yang anarkis.

Daftar Pustaka
Kristina,ana,anarkisme dalam demostrasi,Jakarta,2010.
Kusuma,pandu,Demokrasi Indonesia penuh dengan keanarkisan,Bekasi,2012.

Rabu, 28 Maret 2012

Perilaku antar kelompok dan manajemen konflik.

Manajemen Konflik : Cara Mengelola Konflik secara Efektif
Dalam interaksi dan interelasi sosial antar individu atau antar kelompok, konflik sebenarnya merupakan hal alamiah. Dahulu konflik dianggap sebagai gejala atau fenomena yang tidak wajar dan berakibat negatif, tetapi sekarang konflik dianggap sebagai gejala yang wajar yang dapat berakibat negatif maupun positif tergantung bagaimana cara mengelolanya. Dari pandangan baru dapat kita lihat bahwa pimpinan atau manajer tidak hanya wajib menekan dan memecahkan konflik yang terjadi, tetapi juga wajib untuk mengelola/memanaj konflik sehingga aspek-aspek yang membahayakan dapat dihindari dan ditekan seminimal mungkin, dan aspek-aspek yang menguntungkan dikembangkan semaksimal mungkin.
Penyebab Konflik
Konflik di dalam organisasi dapat disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut:
A. Faktor Manusia
1. Ditimbulkan oleh atasan, terutama karena gaya kepemimpinannya.
2. Personil yang mempertahankan peraturan-peraturan secara kaku.
3. Timbul karena ciri-ciri kepriba-dian individual, antara lain sikap egoistis, temperamental, sikap fanatik, dan sikap otoriter.
B. Faktor Organisasi
1. Persaingan dalam menggunakan sumberdaya.
Apabila sumberdaya baik berupa uang, material, atau sarana lainnya terbatas atau dibatasi, maka dapat timbul persaingan dalam penggunaannya. Ini merupakan potensi terjadinya konflik antar unit/departemen dalam suatu organisasi.
2. Perbedaan tujuan antar unit-unit organisasi.
Tiap-tiap unit dalam organisasi mempunyai spesialisasi dalam fungsi, tugas, dan bidangnya. Perbedaan ini sering mengarah pada konflik minat antar unit tersebut. Misalnya, unit penjualan menginginkan harga yang relatif rendah dengan tujuan untuk lebih menarik konsumen, sementara unit produksi menginginkan harga yang tinggi dengan tujuan untuk memajukan perusahaan.
3. Interdependensi tugas.
Konflik terjadi karena adanya saling ketergantungan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Kelompok yang satu tidak dapat bekerja karena menunggu hasil kerja dari kelompok lainnya.
4. Perbedaan nilai dan persepsi.
Suatu kelompok tertentu mempunyai persepsi yang negatif, karena merasa mendapat perlakuan yang tidak “adil”. Para manajer yang relatif muda memiliki presepsi bahwa mereka mendapat tugas-tugas yang cukup berat, rutin dan rumit, sedangkan para manajer senior men¬dapat tugas yang ringan dan sederhana.
5. Kekaburan yurisdiksional. Konflik terjadi karena batas-batas aturan tidak jelas, yaitu adanya tanggung jawab yang tumpang tindih.
6. Masalah “status”. Konflik dapat terjadi karena suatu unit/departemen mencoba memperbaiki dan meningkatkan status, sedangkan unit/departemen yang lain menganggap sebagai sesuatu yang mengancam posisinya dalam status hirarki organisasi.
7. Hambatan komunikasi. Hambatan komunikasi, baik dalam perencanaan, pengawasan, koordinasi bahkan kepemimpinan dapat menimbulkan konflik antar unit/ departemen.
Akibat-akibat Konflik
Konflik dapat berakibat negatif maupun positif tergantung pada cara mengelola konflik tersebut.
Akibat negatif
• Menghambat komunikasi.
• Mengganggu kohesi (keeratan hubungan).
• Mengganggu kerjasama atau “team work”.
• Mengganggu proses produksi, bahkan dapat menurunkan produksi.
• Menumbuhkan ketidakpuasan terhadap pekerjaan.
• Individu atau personil menga-lami tekanan (stress), mengganggu konsentrasi, menimbulkan kecemasan, mangkir, menarik diri, frustrasi, dan apatisme.

Akibat Positif dari konflik:
• Membuat organisasi tetap hidup dan harmonis.
• Berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan.
• Melakukan adaptasi, sehingga dapat terjadi perubahan dan per-baikan dalam sistem dan prosedur, mekanisme, program, bahkan tujuan organisasi.
• Memunculkan keputusan-keputusan yang bersifat inovatif.
• Memunculkan persepsi yang lebih kritis terhadap perbedaan pendapat.
Cara atau Taktik Mengatasi Konflik
Mengatasi dan menyelesaikan suatu konflik bukanlah suatu yang sederhana. Cepat-tidaknya suatu konflik dapat diatasi tergantung pada kesediaan dan keterbukaan pihak-pihak yang bersengketa untuk menyelesaikan konflik, berat ringannya bobot atau tingkat konflik tersebut serta kemampuan campur tangan (intervensi) pihak ketiga yang turut berusaha mengatasi konflik yang muncul.
Diatasi oleh pihak-pihak yang bersengketa:
Rujuk: Merupakan suatu usaha pendekatan dan hasrat untuk kerja-sama dan menjalani hubungan yang lebih baik, demi kepentingan bersama.
Persuasi: Usaha mengubah po-sisi pihak lain, dengan menunjukkan kerugian yang mungkin timbul, dengan bukti faktual serta dengan menunjukkan bahwa usul kita menguntungkan dan konsisten dengan norma dan standar keadilan yang berlaku.
Tawar-menawar: Suatu penyelesaian yang dapat diterima kedua pihak, dengan saling mempertukarkan konsesi yang dapat diterima. Dalam cara ini dapat digunakan komunikasi tidak langsung, tanpa mengemukakan janji secara eksplisit.
Pemecahan masalah terpadu: Usaha menyelesaikan masalah dengan memadukan kebutuhan kedua pihak. Proses pertukaran informasi, fakta, perasaan, dan kebutuhan berlangsung secara terbuka dan jujur. Menimbulkan rasa saling percaya dengan merumuskan alternatif pemecahan secara bersama de¬ngan keuntungan yang berimbang bagi kedua pihak.
Penarikan diri: Suatu penyelesaian masalah, yaitu salah satu atau kedua pihak menarik diri dari hubungan. Cara ini efektif apabila dalam tugas kedua pihak tidak perlu berinteraksi dan tidak efektif apabila tugas saling bergantung satu sama lain.
Pemaksaan dan penekanan: Cara ini memaksa dan menekan pihak lain agar menyerah; akan lebih efektif bila salah satu pihak mempunyai wewenang formal atas pihak lain. Apabila tidak terdapat perbedaan wewenang, dapat dipergunakan ancaman atau bentuk-bentuk intimidasi lainnya. Cara ini sering kurang efektif karena salah satu pihak hams mengalah dan menyerah secara terpaksa.

Intervensi (campur tangan) pihak ketiga:
Apabila fihak yang bersengketa tidak bersedia berunding atau usaha kedua pihak menemui jalan buntu, maka pihak ketiga dapat dilibatkan dalam penyelesaian konflik.
Arbitrase (arbitration): Pihak ketiga mendengarkan keluhan kedua pihak dan berfungsi sebagai “hakim” yang mencari pemecahan mengikat. Cara ini mungkin tidak menguntungkan kedua pihak secara sama, tetapi dianggap lebih baik daripada terjadi muncul perilaku saling agresi atau tindakan destruktif.
Penengahan (mediation): Menggunakan mediator yang diundang untuk menengahi sengketa. Mediator dapat membantu mengumpulkan fakta, menjalin komunikasi yang terputus, menjernihkan dan memperjelas masalah serta mela-pangkan jalan untuk pemecahan masalah secara terpadu. Efektivitas penengahan tergantung juga pada bakat dan ciri perilaku mediator.
Konsultasi: Tujuannya untuk memperbaiki hubungan antar kedua pihak serta mengembangkan kemampuan mereka sendiri untuk menyelesaikan konflik. Konsultan tidak mempunyai wewenang untuk memutuskan dan tidak berusaha untuk menengahi. la menggunakan berbagai teknik untuk meningkatkan persepsi dan kesadaran bahwa tingkah laku kedua pihak terganggu dan tidak berfungsi, sehingga menghambat proses penyelesaian masalah yang menjadi pokok sengketa.
Hal-hal yang Perlu Diperhati-kan Dalam Mengatasi Konflik:
1. Ciptakan sistem dan pelaksanaan komunikasi yang efektif.
2. Cegahlah konflik yang destruktif sebelum terjadi.
3. Tetapkan peraturan dan prosedur yang baku terutama yang menyangkut hak karyawan.
4. Atasan mempunyai peranan penting dalam menyelesaikan konflik yang muncul.
5. Ciptakanlah iklim dan suasana kerja yang harmonis.
6. Bentuklah team work dan kerja-sama yang baik antar kelompok/ unit kerja.
7. Semua pihak hendaknya sadar bahwa semua unit/eselon merupakan mata rantai organisasi yang saling mendukung, jangan ada yang merasa paling hebat.
8. Bina dan kembangkan rasa solidaritas, toleransi, dan saling pengertian antar unit/departemen/ eselon.
Sumber : Majalah Eksekutif Edisi Februari 1987.

Selasa, 20 Maret 2012

rangkuman

ORGANISASI

Didalam mata perkuliahan perilaku keorganisasian, terdapat bab yang membahas tentang perilaku organisasi, perilaku individu dalam organisasi, dan interpersonal, dalam penulisan kali ini saya ingin menjelaskan tentang struktur oganisasi, baik itu pengertiannya, elemen, serta contohnya.

Sebelumnya, mari kita lihat apa itu perilaku organisasi, perilaku individu, dan interpersonal itu sendiri.

Perilaku Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari bagaimana seharusnya perilaku tingkat individu, tingkat kelompok, serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok, maupun organisasi).
Dasar-dasar perilaku individu

Dalam ilmu management, seorang manager harus mengetahui perilaku individu. Dimana setiap individu ini tentu saja memiliki karakteristik individu yang menentukan terhadap perilaku individu. Yang pada akhirnya menghasilkan sebuah motivasi individu.

Karakteristik individu dalam organisasi antara lain :

Karakteristik biografis

1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Status kawin
4. masa kerja

Kemampuan

1. kemampuan fisik
2. kemampuan intelektual

Kepribadian
Proses belajar
Persepsi
Sikap
Kepuasan kerja


Perilaku Individu dalam organisasi antara lain :

Produktifitas kerja
Kepuasan kerja
Tingkat absensi
Tingkat turnover

Interpersonal

Interpersonal Skill merupakan salah satu dari soft skill yang banyak diminta oleh perusahaan untuk berbagai jabatan dan posisi.

Sudahkah Kamu memiliki ketrampilan ini? Silakan simak beberapa poin berikut:

Interpersonal Skill bukan merupakan bagian dari karakter kepribadian yang bersifat bawaan, melainkan merupakan ketrampilan yang bisa dipelajari.

Interpersonal Skill yang baik dapat dibangun antara lain dari kemampuan mengembangkan perilaku dan komunikasi yang asertif.

Asertif secara sederhana berarti mampu secara aktif menyatakan gagasan, harapan atau perasaan (baik yang positif atau negatif) secara langsung dan apa adanya, tanpa menyerang atau merugikan orang lain.
Berlaku asertif yang tampaknya mudah ini seringkali menjadi ekstra sulit dalam situasi konflik atau situasi di mana terjadi perbedaan kepentingan antar individu dalam suatu kelompok/organisasi.

Prinsip-prinsip dasar perilaku atau komunikasi yang asertif antara lain adalah menghargai hak orang lain untuk menyampaikan gagasan atau pendapat, untuk didengarkan dan diperlakukan dengan penuh respek serta untuk berbeda pendapat.

Perilaku atau komunikasi asertif membantu kita untuk mendapatkan citra positif tentang diri sendiri dan orang lain, mengembangkan saling respek dengan orang lain, membantu kita mencapai tujuan, melindungi diri kita agar tidak dimanfaatkan oleh orang lain sekaligus tidak melukai orang lain.

Perilaku atau komunikasi asertif bertujuan untuk mencapai win-win solution, di mana masing-masing pihak yang berinteraksi dapat merasakan kepentingannya terakomodir tanpa merasa dikalahkan atau berkurang harga dirinya.

Orang-orang yang asertif biasanya ekspresif dan jujur, bila berbicara langsung ke inti permasalahan, tidak mudah terpancing emosinya, berorientasi pada solusi serta dihargai dan menghargai orang lain.

Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal.

Rabu, 07 Maret 2012

Minimnya pengetahuan tentang norma-norma kehidupan bagi masyarakat

Tema :seberapa pentingnya mata kuliah kewarganegaraan bagi manusia
Judul :minimnya pengetahuan tentang norma-norma bagi kehidupan masyarakat
PENDAHULUAN

Latar belakang
Minimnya tingkat kesadaran masyarakat tentang seberapa pentingnya pengetahuan tentang norma-norma kehidupan bagi masyarakat/manusia.pada zaman sekarang ini kita hidup itu penuh dengan persaingan dalam hal apapun.pendidikan,pendidikan itu suatu modal utama untuk bersaing dizaman yang sekarang ini,bukan hanya itu tapi juga di butuhkan keterampilan,wawasan,serta pengetahuan agar kita dapat mampu bersaing di dunia pendidikan maupun di dunia pekerjaan.sekolahan itu adalah lembaga pendidikan formal yang utama agar kita dapat mengetahui dan diajarkan tentang pengembangan pengetahuan,melatih kemampuan,dan masih banyak lagi yang bisa kita dapatkan dan ketahui.masih banyak masyarakat yang belum menyadari seberapa pentingnya pendidikan formal itu.dengan kurangnya kesadaran tentang hal tersebut kita akan menjadi masyarakat yang minim pengetahuanan,kurangnya ketrampilan,serta kurangannya keahlian dan wawasan yang akan menyebabkan/berdampak masyarakat terbelakang/tertinggal dengan perubahan zaman yang sudah modern ini.

TUJUAN
Tujuannya adalah untuk memberi pemahaman seberapa pentingnya kita harus mengetahui tantang norma-norma kehidupan,dan seberapa pentingnya manfaat dari pendidikan formal maupun nonformal agar kita dapat menjadi masyarakat yang memiliki prilaku serta intelektual yang tinggi,agar kelak kedepannya kita semua dapat menjadi masyarakat yang bermanfaat dan berguna untuk siapa saja.

ISI/PEMBAHASAN
Perlunya masyarakat menyadari tentang norma-norma kehidupan dan perlunya pendidikan formal dan nonformal,untuk kita mengetahui tentang norma-norma kehidupan itu,semua itu bisa didapatkan/diperoleh dari pendidikan formal dan nonformal,seperti pendidikan formal kita akan di ajarkan tentang bagaimana cara bertutur kata yang baik dan berprilaku sopan dan kita juga bisa mendapatkan pengetahuan,keterampilan,serta wawasan yang dapat membentuk kita menjadi masyarakat yang memiliki pribadi yang baik.dengan pendidikan formal tersebut kita juga bisa menjadi masyarakat sosial yang baik dan serta dapat menghargai dan dihargai oleh orang lain.pendidikan formal itu tidak akan berjalan baik kalau tidak ada dukungan dari pendidikan nonformal.karna pendidikan nonformal itu mengajarkan kita tentang bagaimana cara berakhlak dengan baik serta menjadi manusia yang taat kepada tuhannya.kalau kita hanya mementingkan pendidikan formal,kita hanya bisa mendapatkan intelektual yang tinggi saja,tapi kita tidak bisa mendapatkan akhlak yang baik,maka dari itu kita dianjurkan bukan hanya kita melakukan pendidikan formal,tapi kita juga harus belajar pendidikan nonformal.karna didalam pendidikan nonformal itu kita bisa mendapatkan/mengetahui tantang baik buruknya prilaku,halal dan haramnya,serta masih banyak lagi yang kita ketahui.contoh masyarakat yang tidak memiliki pembekalan pendidikan nonformal adalah masyarakat yang selalu bertindak tanpa pikir panjang positif dan negatifnya.di zaman yang sekarang ini banyak tindakan kriminalitas yang terjadi dimana-mana tanpa memandang apapun seperti pembunuhan,penipuan,perampokan bahkan pemerkosaan dan pelecehan seksual,tindakan itu semua dikarenakan tideak adanya pembekalan agama dari kecil dan tidak diajarkan untuk memilih mana yang baik dan yang tidaknya.maka dari seberapa pentingnya juga pendidikian nonformal,karna pendidikan formal itu harus di barengi dengan pendidikan nonformal agar kita menjadi pribadi masyarakat yang ber intelektual tinggi dan memiliki akhlak yang baik.karna di dunia ini mudah untuk mencari orang yang pintar dan cerdas,tapi sulit mencari orang yang jujur,itu semua di karenakan tidak adanya keseimbangan antara pendidikan formal dan nonformal.

PENUTUP

KESIMPULAN
Dari ini semua kita dapat menyimpulkan betapa pentingnya mata kuliah kewarganegaraan itu untuk kehidupan manusia,karna di dalam ilmu itu kita dapat mengetahui tentang seberapa pentingnya pendidikan formal dan nonformal,agar masyarakat kita dapat menjalankan norma-norma dalam kehidupannya supaya kita semua menjadi masyarakat yang berguna dan berjasa untuk siapapun serta menjadi pribadi yang memiliki intelektual dan akhlak yang baik.

SARAN
Masyarakat di haruskan agar secepatnya menyadari betapa pentingnya pendidikan serta pengetahuan,agar kita semua dapat mensejahterakan diri sediri,orang lain bahkan negara sekalipun
DAFTAR PUSTAKA
Kusuma,pandu,minimnya pengetahuan tentang norma-norma kehidupan bagi masyarakat,Bekasi,2012.