50% Hutan Gunung Muria Rusak Parah
Senin, 24 Mei 2010 - 20:21 wib
Praktek pembalakan liar yang pernah terjadi di Lampung. (Foto: dok okezone)
KUDUS - Koordinator Muria Research Center Indonesia (MRCI) Widjanarko mengatakan, saat ini sebanyak 50 persen hutan di kawasan Pegunungan Muria dalam kondisi rusak parah. Kerusakan tersebut sebagian besar diakibatkan penjarahan dan penebangan liar yang dilakukan oknum-oknum tidak bertanggungjawab.
Data di MRCI menyebutkan, kerusakan paling parah terjadi sejak era reformasi 1998 silam. Namun, dari waktu ke waktu kerusakan terus bertambah akibat kesadaran masyarakat dalam menjaga hutan masih sangat minim. Dari hasil riset yang dilakukan, kerusakan terjadi di beberapa desa kawasan atas seperti Rahtawu, Ternadi, dan Soco.
"Kerusakan hutan di kawasan atas tersebut kemudian menjadi penyebab utama serangkaian bencana yang terjadi di Kudus dalam dasawarsa ini. Berbagai bencana seperti tanah longsor serta banjir disebabkan karena daerah resapan air kurang akibat hutan-hutan telah gundul," kata Widjanarko dalam diskusi Menjaga Kearifan Lokal yang digelar komunitas Kampung English bersama Taman Bacaan Dua Sikandi, di Desa Temulus, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus baru-baru ini.
Menurutnya, bencana yang melanda bukan hanya terjadi di kawasan atas, melainkan juga telah meluas ke daerah bawah. Dia mencontohkan bencana banjir yang ada selama ini sering terjadi di kawasan bawah seperti Kecamatan Mejobo, Kaliwungu dan Undaan. Melihat fakta ini, seluruh pihak harus segera melakukan tindakan agar kerusakan alam tersebut tidak semakin parah.
"Seharusnya bencana-bencana ini bisa diminimalisir. Salah satunya dalah masyarakat berkomitmen untuk mengubah pola hidup menjadi bersahabat dengan alam. Perusakan terhadap alam sudah saatnya dihentikan," lanjutnya.
Pengelola Komunitas Kampung English Muslimin menambahkan, pihaknya terus berupaya memberikan pembelajaran kepada masyarakat akan pentingnya hidup sehat dan bersahabat dengan alam.
"Kami memberikan pembelajaran dini pada anak-anak yang ada di komunitas Kampung English untuk senantiasa mencintai alam," ujar Muslimin.(Sundoyo Hardi/Koran SI/hri)
news.okezone.com/read/2010/05/24/340/335952/50-hutan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar